

Kampung Pramuka Bromonilan
Desa Wisata Bromonilan terletak di bantaran Kali Kuning. Desa wisata ini sebelumnya cukup memprihatinkan. Hal ini disebabkan tumpukan sampah ilegal yang menggunung selama 18 tahun. Hal tersebut menyebabkan polusi udara karena bau menyengat khususnya pada musim penghujan. Kondisi ini semakin tidak nyaman dengan adanya penambangan pasir ilegal yang menyebabkan jalan rusak dan area bantaran Kali Kuning menjadi berlubang serta saat musim hujan menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk.
Melihat kondisi yang semakin mengkhawatirkan, pada tanggal 11 Desember 2018, warga padukuhan berkumpul untuk membahas bagaimana menjadikan bantaran Kali Kuning sebagai destinasi wisata. Hasil dari rapat tersebut adalah keputusan untuk membentuk kelompok sadar wisata. Pada tanggal 7 Januari 2019, secara resmi terbentuklah Pokdarwis Dewa Bromo di Bromonilan dengan slogan "Merubah Sampah Menjadi Berkah".
Kemudian, pada tahun 2021 dari 13 rintisan Kampung Pramuka (RKP), terdapat 5 rintisan Kampung Pramuka di Sleman yang telah ditetapkan sebagai rintisan Kampung Pramuka oleh Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Sleman, pada tanggal 14 Agustus 2021, salah satunya Kampung Pramuka Bromonilan. Tahun 2022, 13 rintisan Kampung Pramuka diresmikan oleh Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Daerah Istimewa Yogyakarta (Kwarda DIY) Kak GKR Mangkubumi Kampung Batik Giriloyo, Bantul. Apabila tertarik untuk beraktivitas ataupun berkemah dapat melakukan pemesanan atau reservasi tempat dapat menghubungi melalui pesan WhatsApp dengan nomor 0857-4725-8400.


.png)





